SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI
KARYA ANDREA HIRATA
Oleh: Sischa Iramala Dewi
Bagian pertama novel ini menceritakan tokoh Ikal (tokoh utama) yang hendak mendaftar sebagai siswa di Sekolah Dasar Muhammadiyah di Desa Gantung, Belitong. Setibanya di sekolah, suasana yang diceritakan adalah suasana kekhawatiran Bu Muslimah dan kepala sekolah, Pak Harfan. Mereka cemas karena pengawas sekolah dari Depdikbud Sumsel mengatakan bahwa jika murid baru pada tahun ini kurang dari sepuluh orang, sekolah ini akan ditutup.
Kecemasan itu semakin menjadi karena pada hari pertama sekolah, jumlah murid SD Muhammadiyah ini hanya ada sembilan orang. Bahkan, mereka benar-benar hampir putus asa ketika batas waktu penerimaan siswa baru hampir berakhir, jumlah siswa yang mendaftar tetap tidak bertambah. Dan keajaiban itu terjadi, ketika Pak Harfan, kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, datanglah Harun yang diantar ibunya untuk mendaftar di sekolah ini. Akhirnya, jumlah murid di SD ini genap sepuluh. Mereka adalah Ikal, Lintang, Trapani, Mahar, Borek, Kucai, Sahara, A Kiong, Syahdan, dan Harun. Harun, seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental, dianggap sebagai pahlawan yang memberi kebahagiaan bagi kesembilan murid lainnya..
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Murid-murid ini kemudian disebut “laskar pelangi” oleh Ibu Guru Muslimah. Sebutan ini diberikan kepada mereka karena mereka sangat menyukai pelangi. Walaupun orang tua mereka hidup dengan mata pencaharian yang penghasilannya pas-pasan dan sekolah mereka sudah sangat tua dan hampir tidak layak pakai, mereka tetap bersekolah dengan semangat dan sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara.
Misalnya kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Semangat belajar pada diri anak laskar pelangi ini tentu saja tidak terlepas dari peran kepala sekolah, Pak Harfan, dan Ibu Muslimah.
Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan sebelum ujian semester kelas tiga SMP. Ia harus menghidupi ibu dan adik-adiknya menggantikan peran ayahnya. Dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian, Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah mengharukan pun terjadi kembali ketika ia menemukan teman-teman laskar pelanginya telah menemukan jati dirinya masing-masing.
2. Kualitas Isi Cerita
Novel yang berupa buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi ini sangat menarik. Kisah Laskar Pelangi ini dikemas dengan indah, kocak, dan mengharukan oleh Andrea Hirata. Semangat masa kecil sepuluh anggota laskar pelangi ini bisa benar-benar dirasakan.
Isi novel ini sarat dengan pembelajaran hidup. Ceritanya dilengkapi dengan penuangan karakter para tokoh yang mampu menghidupkan cerita ini menjadi cerita yang berkualitas. Tokoh-tokoh laskar pelangi merupakan gambaran karakter anak-anak yang memiliki kepolosan pikiran dan sifat. Semangat belajar dan kehidupan mereka yang dipenuhi dengan keriangan, canda ria, kesetiakawanan, persahabatan, dan berbagai kesedihan dapat memberikan inspirasi dan contoh bagi para pembaca, khususnya pelajar.
Dengan latar kehidupan yang miskin dan fasilitas pendidikan yang serba minim, cerita ini mampu membuka mata pembaca bahwa pendidikan mampu mengubah kemiskinan menjadi kekuatan. Kisah ini juga memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru, kebodohan dan kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan. Kekurangan bukanlah menjadi penghalang untuk terus maju. Justru kekurangan itu akan menjadi motivasi yang tinggi untuk terus berkarya.
3. Bahasa dalam Cerita
Bahasa yang dipergunakan Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi masih sangat mudah dicerna oleh pembacanya. Ia melukiskan karakter para tokoh dan alur cerita dengan bahasa yang lugas, tetapi kocak. Selain menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Melayu masih digunakan dalam novel ini, baik dalam dialog maupun dalam kata atau istilah yang digunakan penulis. Misalnya, pada halaman awal cerita dapat ditemukan kalimat yang diucapkan Ibu Muslimah kepada Pak Harfan:
“Baru sembilan orang Pamanda Guru...,” ucap Bu Mus bergetar sekali lagi. (hal.6). Kata sapaan “Pamanda Guru” merupakan sapaan yang biasa digunakan dalam bahasa Melayu.
Latar belakang kehidupan sosial dan pendidikan Andrea Hirata juga mempengaruhi bahasa novel ini. Ia banyak menggunakan istilah kimia, biologi, fisika, astronomi, dan ilmu bumi yang membuat novel ini menjadi lebih menarik karena menambah pengetahuan para pembacanya. Istilah budaya dan masakan asing pun dapat ditemukan dalam novel ini. Misalnya, Tea Earl Grey, vitello alla Provenzale, Pumpkin, Gangan, dan lain-lain. Karena penggunaan bahasa intelek dan penyajian cerita yang menarik, novel Laskar Pelangi ini dapat dengan mudah dicerna dan diterima oleh segenap lapisan masyarakat, terutama oleh pelajar dan kalangan pendidik.
SINOPSIS NOVEL SANG PEMIMPI
KARYA ANDREA HIRATA
Oleh: Sischa Iramala Dewi
Novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah Sang Pemimpi. Dalam novel ini, cerita yang diagambarkan oleh Andrea Hirata bukan lagi tentang anak-anak laskar pelangi yang berusaha belajar dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah Muhammadiyah. Pada novel ini, cerita telah berlanjut ke masa-masa SMA Ikal bersama Arai dan Jimbron. Arai adalah saudara jauh Ikal yang yatim piatu. Ia disebut simpai keramat karena anggota keluarga terakhir yang masih hidup dan akhirnya menjadi saudara angkat Ikal. Jimbron adalah seorang yatim piatu yang terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup.
Ketiganya dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur.
Cerita ini dibuka dengan bahasa yang begitu menarik. Penulis menggambarkan suasana hati Ikal yang sedang berlari bersama Arai dan Jimbron karena dikejar Mustar M. Djai’din, B.A., wakil kepala SMA, yang Ikal sebut sebagai tokoh paling antagonis. Mereka dikejar karena terlambat masuk sekolah dan lebih parahnya lagi mereka, yang dipumpin oleh Arai, menirukan gaya Pak Mustar berpidato sehingga membuat Pak Mustar mengamuk.
Ikal, Arai, dan Jimbron bersekolah di pagi hari dan untuk membiayai hidup, mereka bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari. Ikal tetap merasa bahwa dirinya memiliki pesona yang luar biasa untuk menarik perhatian para gadis walaupun tubuhnya berbau amis ikan. Rasa percaya dirinya itu muncul karena ia memiliki rahasia, yaitu minyak rambut hijau ajaib Tancho yang dapat membuat rambutnya berjambul.
Novel ini pun banyak mengisahkan bagaimana seorang Arai mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatu pun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat. Ia pun pantang menyerah untuk meraih hati gadis pujaannya, Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum, yang dipujanya sejak pertama kali melihatnya.
Jimbron anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur katolik bernama Geovanny. Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD. Dulu ayahnya sekarat di depan matanya, maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama. Setibanya di Puskesmas ayahnya meninggal di depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang ia sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat. Ia selalu berpikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal. Kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Selain kisah di atas, novel ini pun dijalin dengan berbagai kisah yang menarik, misalnya, bagaimana mereka bertiga ketagihan menonton film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka, kisah cinta Arai dan Jimbron, perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Prancis. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi
2. Kualitas Isi Cerita
Novel kedua tetralogi Laskar Pelangi ini semakin menarik. Kisah dalam novel Sang Pemimpi ini dikemas dengan lebih kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata. Perjuangan para tokohnya untuk meraih mimpi mereka benar-benar dapat menginspirasi pembaca agar berjuang untuk meraih mimpi demi keberhasilan di masa depan.
Ceritanya dilengkapi dengan penuangan karakter para tokoh yang mampu menghidupkan cerita ini menjadi cerita yang berkualitas. Tokoh-tokoh dalam Sang Pemimpi lebih menggambarkan bagaimana kenakalan yang umum dilakukan oleh remaja SMA. Kenakalan itu pun disampaikan dengan kocak dan mengharukan. Akan tetapi, bagaimana semangat belajar para tokohnya lah yang membuat novel ini memberikan inspirasi dan contoh bagi para pembaca, khususnya pelajar.
Dengan latar kehidupan yang miskin, para tokoh ini mampu membuka mata pembaca bahwa pendidikan mampu diraih oleh siapa pun. Sebuah mimpi dapat menjadi kenyataan, asalkan berusaha meraihnya dengan sepenuh hati dan kerja keras.
3. Bahasa dalam Cerita
Bahasa yang dipergunakan Andrea Hirata dalam Sang Pemimpi mudah dicerna dan diksi yang ia gunakan mampu membuat pembaca terpukau dan ikut merasakan setiap kejadian yang dialami para tokohnya.
Ia melukiskan karakter para tokoh dan alur cerita dengan bahasa yang lugas, tetapi kocak. Misalnya, pada saat Ikal, Arai, dan Jambron dikejar Pak Mustar, Ikal masih sempat berpikir tentang kegagahannya.
“Oh, aku melambung tinggi, tinggi sekali … Walau gemetar ketakutan tapi aku melesat sambil tersenyum penuh arti. Bajuku yang tak terkancing berkibar-kibar seperti jubah Zorro. Aku merasa tampan, merasa menjadi pahlawan.”
Latar belakang kehidupan sosial dan pendidikan Andrea Hirata juga mempengaruhi bahasa novel ini. Hampir sama dengan Laskar Pelangi, ia banyak menggunakan istilah asing yang membuat novel ini menjadi lebih menarik karena menambah pengetahuan para pembacanya. Karena penggunaan bahasa intelek dan penyajian cerita yang menarik, novel Sang Pemimpi ini dapat dengan mudah dicerna dan diterima oleh segenap lapisan masyarakat.
SINOPSIS NOVEL EDENSOR
KARYA ANDREA HIRATA
Oleh: Sischa Iramala Dewi
Edensor merupakan novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Berbeda dengan setting cerita Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil setting di luar negeri saat tokoh-tokoh utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Prancis.
Bagian awal novel Edensor ini menceritakan pertemuan Ikal dengan Weh, laki-laki pribumi cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Mollen Bass Technisce School yang karena menanggung malu menderita burut, akhirnya memilih untuk mengasingkan diri menjadi nelayan dan hidup di perahu. Weh, yang akhirnya mati bunuh diri, adalah guru untuk Ikal. Ia memberi pelajaran besar untuk Ikal agar bisa lebih mengenal dirinya sendiri.
Tamat SMA, Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di kantor pos, Bogor, sambil kuliah dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah di sana.
Sampai suatu saat, ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa dari Dr. Michaela Woodword. Ikal dan Arai berhasil mendapatkan beasiswa Uni Eropa.
Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di Universite de Paris, Sorbonne. Di sini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang sama sekali berbeda dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, khususnya Melayu. Novel ini juga menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat pembaca terbahak-bahak, dan juga membuat berurai air mata.
Mereka mulai kuliah di Sorbonne, bersama mahasiswa-mahasiswa dari beragam bangsa di dalamnya, membuat kelasnya seperti laboratorium perilaku. Berbagai sifat dan sikap ada di sini. Orang Inggris, The British, selalu berkoar-koar seperti angsa. Mahasiswa yang paling doyan meladeni The British hanya mahasiswa dari negeri Paman Sam. Ada beberapa gelintir mahasiswa Jerman dan yang paling istimewa, seorang wanita Bavaria nan semlohai. Katya, Marcus, dan Christian sangat unggul dalam materi-materi hitungan. Akan tetapi, Saskia dan Marike bisa dikatakan perfect, mereka tak pernah mengangguk-anggukan kepala sok tahu seperti The British yang suka protes. Hanya Abraham, Oxxenbergh, Yoram, dan Becky yang mampu menyaingi mereka. Orang-orang Yahudi itu sangat Jenius. Pribadi-pribadi mengagumkan diperlihatkan orang-orang tuan rumah Prancis, Charlotte, Laborde, Jean Minot, dan Sebastian. Yang lebih menarik ada juga orang-orang Tionghoa, Eugene Wong, Heidy Ling, Deborah Oh, dan Hawking Kong. Sisanya orang yang selalu terlambat, berantakan, dan tergopoh-gopoh adalah The Pathetic Four mereka adalaha MVRC manoj, Pablo A.Gonzales, Ninochka stronovsky dan Ikal. Mereka selalu terbirit-birit mengejar ketinggalan.
Pada saat liburan tiba, Ikal dan Arai memiliki rencana keliling Eropa untuk mengisi liburan ini. Gilanya, mereka berencana keliling Eropa sampai Afrika dengan biaya yang didapat dari mengamen. Townsend histeris mendengar ide gila itu. Akan tetapi, teman-teman mereka pun akhirnya ikut dengan ide Ikal dan Arai untuk keliling Eropa dengan pertunjukan jalanannya.
Gonzales mencoba penampilannya memain-mainkan bola. MVRC Manoj tampil dengan busana yang membuat nafas tertahan. Gonzales dan MVRC Manoj memadukan sepakbola dan tarian.
Stansfield mendemokan kebolehannnya meniup tombon dengan teknik tinggi.dan Townsend tak mau kalah melentingkan nada akordeonnya. Akhirnya, semua siap berangkat, diiringi lambaian selamat jalan dari semua sahabat.
Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di London, ia bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah Inggris. Stansfield sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochka menyusuri Prancis selatan menuju turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke Belgia. Ikal dan Arai harus menemui Famke menuju ke Belanda. Famke berencana agar Ikal dan Arai tampil di pinggir jalan sebagai manusia patung. Tim make-up merias wajah mereka. Setelah itu, Ikal dan Arai memakai baju ikan duyung yang beratnya hampir 10 kg.
Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di London, ia bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah Inggris. Stansfield sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochka menyusuri Prancis selatan menuju turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke Belgia. Ikal dan Arai harus menemui Famke menuju ke Belanda. Famke berencana agar Ikal dan Arai tampil di pinggir jalan sebagai manusia patung. Tim make-up merias wajah mereka. Setelah itu, Ikal dan Arai memakai baju ikan duyung yang beratnya hampir 10 kg.
Setelah meninggalkan Amsterdam, mereka menuju Groningen. Mereka lalu ke Jerman dan mereka tampil sukses di Frankfurt. Di Denmark, Swedia, dan Norwegia mereka tak laku. Helsinky dan Finlandia adalah kota Skandinavia terakhir yang mereka kunjungi. Selanjutnya, mereka akan menapaki daratan Rusia yang luas.
Ikal dan Arai memasuki Belomorsk dalam keadaan bangkrut. Tiga jam tampil di sana, sampai kaki bengkak, tak seorang pun melemparkan uang. Dengan menumpang bus sayur atau dengan melompat diam-diam ke gerbong kereta minyak, mereka sampai ke Moskowa. Di Syzran nasib paling sial menghadang. Esoknya polisi-polisi itu mengantar mereka keluar batas desa. Mereka dicampakan dalam keadaan lapar, mulut bengkak, dan hati yang terluka. Akhirnya, mereka sampai ke tempat yang bisa disebut ujung dunia, Belush’ye, berada di Taiga Siberia, bagian dari Siberia.
Ikal dan Arai berbalik ke barat, menuju Olovyannaya di atas tapal Mongolia. Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani memetik buahnya demi upah beberapa butir kentang.
Setelah di Olovyannaya, Ikal dan Arai melanjutkan perjalanan ke tanah Parsi, Iran, tak jauh dai Sebelah timur adalah Mongolia yang sungguh menggoda. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Yunan. Di sini, mereka bergelimang uang. Namun nasib berbalik mereka alami di Balkan (Bosnia, Serbia, dan sekitarnya). Di sana jangankan mengapresiasi seni, mereka bahkan masih trauma dengan peluru yang baru saja berdesing dari kepala mereka. Dan mereka pun kembali miskin.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus yang bernama Toha. Ia berasal dari Purbalingga. Kemudian Ikal dan Arai menuju ke Austria. Di sana mereka bertemu dengan seorang tukang kebab bernama Mashood. Mereka menanyakan letak masjid kepadanya. Di sana ada masjid orang Arab dan hanya orang Arab di sana. Di masjid Turki, hanya ada orang Turki. Dan selebihnya, orang muslim selain dari Arab dan Turki berkumpul di Masjid Afghanistan di Gmunden. Mashood menceritakan tentang imam masjid yang sangat dipujanya, imam itu bernama Oruzgan. Di sinilah Arai menuai karma masa kecilnya ketika sedang shalat berjamaah, di saat semua orang sedang khusyuk, ketika imam sampai pada ayat Al-fatihah, kekhusyukan sontak berantakan. Semua orang terperanjat mendengar jeringan panjang “aaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmiieeennnnnnnnnnnnnn….” yg ternyata suara Arai yang melolong, seperti dulu yang sering ia lakukan di masjid kampungnya. Yang lebih mengagetkan, suara itu muncul hanya dari dia seorang karena mazhab yang mereka anut hanya mengucapkan amin di dalam hati.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus yang bernama Toha. Ia berasal dari Purbalingga. Kemudian Ikal dan Arai menuju ke Austria. Di sana mereka bertemu dengan seorang tukang kebab bernama Mashood. Mereka menanyakan letak masjid kepadanya. Di sana ada masjid orang Arab dan hanya orang Arab di sana. Di masjid Turki, hanya ada orang Turki. Dan selebihnya, orang muslim selain dari Arab dan Turki berkumpul di Masjid Afghanistan di Gmunden. Mashood menceritakan tentang imam masjid yang sangat dipujanya, imam itu bernama Oruzgan. Di sinilah Arai menuai karma masa kecilnya ketika sedang shalat berjamaah, di saat semua orang sedang khusyuk, ketika imam sampai pada ayat Al-fatihah, kekhusyukan sontak berantakan. Semua orang terperanjat mendengar jeringan panjang “aaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmiieeennnnnnnnnnnnnn….” yg ternyata suara Arai yang melolong, seperti dulu yang sering ia lakukan di masjid kampungnya. Yang lebih mengagetkan, suara itu muncul hanya dari dia seorang karena mazhab yang mereka anut hanya mengucapkan amin di dalam hati.
Mereka melanjutkan perjalanan ke Venesia dan Paris. Sesampai di Paris, mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka. Namun suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Arai dan menyuruhnya segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah, ia masuk ICU. Arai terserang Asthma Bronchial dan penyakit ini pula yang dulu merenggur nyawa ayahnya diusia muda. Akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia. Ikal merasa sedih akan berpisah dengan Arai.
Sepeninggal Arai, Ikal sibuk dengan risetnya. Tiba tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof. Turnbull akan pensiun dan pulang ke kampungnya, Sheffield, Inggris. Ia menyampaikan kalau tak ingin kehilangan waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke Sheffield Hallam University.
Ikal pun pergi ke Inggris. Ia berhasil mengerjakan risetnya setelah beberapa bulan. Suatu hari, Ikal diundang minum teh oleh keluarga Turnbull sekaligus untuk menandatangani riset Ikal. Rumah Prof. Turnbull jauh di luar Sheffield. Sesampainya di sana, ternyata profesor sedang tidak di rumah.
Karena lama menunggu profesor datang, Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut. Di luar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tanpa terasa lebih dari satu jam Ikal berada di dalam bis. Lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok, dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuatu.
Ikal melihat desa yang dipagari tumpukan batu bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh di bawah sana, rumah-rumah penduduk berselang-seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun dan tiba-tiba berada persis di depan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini dan ibu itu menjawab. “ sure, it’s Edensor…” Ikal menemukan tempat terindah yang selalu berada dalam benaknya.
1. Kualitas Isi Cerita
Novel Edensor ini menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak-bahak, dan juga membuat berurai air mata. Edensor menjelaskan bahwa kehidupan kita ini merupakan kepingan-kepingan yang saling terkait satu sama lain, yang desain utamanya tersusun dan tertata rapi, dan masa depan adalah mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan.
Novel ketiga tetralogi Laskar Pelangi ini benar-benar mengharukan. Kisah dalam novel Edensor ini mampu melambungkan perasaan dan membuat pembaca ikut terseret dalam alur cerita yang begitu mempesona. Perjuangan para tokohnya di berbagai negara Eropa dan Afrika memperkaya pengetahuan pembaca tentang geografis dan budaya penduduknya. Cerita ini benar-benar dapat menginspirasi pembaca bahwa untuk meraih impian ada begitu banyak hal yang dapat diperjuangkan. Asalkan berusaha dan memiliki kekuatan hati, siapa pun bisa berhasil.
Cerita novel ini juga dilengkapi dengan penuangan karakter tokoh-tokohnya yang berasal dari berbagai negara. Setiap karakter mewakili negara mereka berasal. Andrea Hirata melukiskan perbedaan karakter mereka dengan begitu jelas sehingga membuat novel ini begitu menakjubkan. Tokoh-tokoh dalam Edensor menggambarkan bagaimana usaha mereka belajar dan bagaimana meraih apa yang mereka inginkan.
Novel ini juga mengajarkan bahwa kemiskinan bukan alasan tidak dapat mengelilingi dunia dan belajar dari semua pengalaman tersebut. Para tokoh ini mampu membuka mata pembaca bahwa ilmu dapat dimiliki dengan usaha dan tekat. Sebuah mimpi dapat menjadi kenyataan, asalkan berusaha meraihnya dengan sepenuh hati dan kerja keras.
2. Bahasa dalam Cerita
Bahasa yang dipergunakan Andrea Hirata dalam Edensor tetap dengan ciri khasnya, menulis kisah ironi menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan intelegensia tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut yang berasal dari pedalaman Melayu di Belitong tiba-tiba berada di Paris. Diksinya mampu membuat pembaca terpukau dan ikut merasakan setiap kejadian yang dialami para tokohnya.
Pilihan kata yang Andrea pilih untuk menggambarkan bagaimana pencarian akan cinta sejati yang menyemangati penjelajahan Ikal dan Arai dari bekunya musim dingin di daratan Rusia, di Eropa, sampai panas kering di Gurun Sahara benar-benar mampu menghidupkan cerita dan membuat perasaan pembaca terombang-ambing.
Lebih dari dua novel sebelumnya, Edensor memiliki kekayaan kosakata yang berasal dari berbagai negara, misalnya bahasa inggris, prancis, belanda, dan china. Andrea juga memasukkan beberapa kutipan lagu atau puisi dengan beragam bahasa. Semuanya benar-benar mewakili perasaan yang dialami para tokohnya.
Si la poussiere emporte tes reves de lumiere
Je serai ta lune, ton repere
Et si le soleil nous brule
…………………………
Jika harapanmu hancur berkeping-keping
Aku akan menjadi bulan yang menerangi jalanmu
…………………………………………… (Halaman 88).
SINOPSIS NOVEL MARYAMAH KARPOV
KARYA ANDREA HIRATA
Oleh: Sischa Iramala Dewi
Maryamah Karpov merupakan jilid terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini mengisahkan bagaimana keberanian dan keteguhan hati Ikal telah membawanya pada banyak tempat dan peristiwa. Dengan sepenuh hati, Ikal rela berlayar mengunjungi pulau "Batuan" atau lebih dikenal sebagai pulau tempat para lanun berkumpul dan bersembunyi dari polisi. Ikal bersusah payah ke pulau itu hanya untuk bertemu A Ling, cinta sejatinya. Ia tidak peduli akan nyawanya. Keberaniannya ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap mencari, meski tanda-tanda itu masih samar. Hingga akhirnya, Ikal berhasil bertemu dengan A Ling. Hanya saja, akhir cerita novel ini tidak terlalu bahagia.
Bagian awal novel ini menceritakan kisah Ikal yang telah lulus dari Universitas Sorbonne, Farewell Party-nya di Prancis, juga pada saat Ikal sampai di Belitong. Pada saat sampai di Belitong, Ikal naik bus dan bertemu kembali dengan tokoh yang dulu pernah membantunya dan Arai, yaitu Bang Zaitun. Lalu, ada kisah penyambutan Ikal di kampungnya. Belitong pun akan kedatangan dokter gigi dari Jakarta. Seorang dokter yang mungil dan tampak masih seperti mahasiswa.
Pada kisah selanjutnya diceritakan tradisi-tradisi orang Belitong, Melayu, orang sawang, orang besarung, Khek, Hokian, dan sebagainya, yaitu mengubah-ubah nama orang juga taruhan di Warung Kopi. Warung Kopi yang terkenal adalah Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi. Juga diceritakan kisah Arai yang akhirnya menikah dengan Zakiah Nurmala. Diceritakan pula kisah Ikal sakit gigi lalu disuruh dan dipaksa-paksa oleh kepala kampong, yaitu Ketua Karmun untuk pergi ke dokter gigi baru dari Jakarta.
Kisah selanjutnya adalah inti dari buku ini, pencarian A Ling. Awalnya diceritakan di buku ini ada beberapa orang yang ditemukan mati di tengah laut. Dan kemungkinan mereka adalah salah satu kunci untuk pencarian A Ling karena mereka masih berhubungan keluarga dengan A Ling. Lalu Ikal memutuskan untuk membuat perahu untuk berlayar mencari A Ling ang kemungkinan hilang di gugusan kepulauan
Batuan. Ikal pun bertemu kembali dengan sahabat-sahabat laskar lelanginya juga teman-teman Societeit de Limpai. Ikal bertemu kembali dengan Lintang, Mahar, Samson, Syahdan, Sahara, Trapani, Harun, A Kiong, Flo, dan Kucai.
Dengan bantuan teman-temanya, terutama Lintang dan Mahar yang banyak membantu Ikal membuat kapal, Ikal dapat membuat kapal tepat waktu. Akhirnya perahu pun jadi dan diberi nama Mimpi-Mimpi Lintang. Ikal, Mahar, Chung Fa, dan Kalimut pun berlayar. Pertama, mereka menemui Tuk Bayan Tula karena mereka menduga A Ling disekap Tuk Bayan Tula. Mereka juga bertemu seseorang bernama Dayang Kaw yang memberitau bahwa mungkin A Ling ada di Batuan dan disekap oleh Lanun bernama Tambok. Akhirnya, A Ling ditemukan di Batuan dan mereka membawanya pulang.
Sesampainya di Belitong, Ikal dipaksa lagi untuk ke dokter gigi dan Ikal mau. Padahal, ada orang yang sudah bertaruh bahwa Ikal tidak akan pernah ke dokter gigi.
Setiap hari setelah menemukan A Ling, Ikal datang mengunjunginya. Ia merasa begitu bahagia sehingga waktu tampak ambigu baginya. Pada saat di samping A Ling, Ikal merasakan waktu begitu cepat berlalu, tetapi saat jauh darinya, Ikal merasa waktu begitu lambat berputar. Hingga akhirnya A Ling meminta Ikal mencurinya dari pamannya dan Ikal pun setuju. Ikal meminta izin kepada ayahnya untuk meminang A Ling. Akan tetapi, walaupun ayahnya tidak mengatakan kata-kata sepatah pun, ia tahu bahwa ia tidak diperbolehkan oleh ayahnya untuk meminang A Ling.
Akhir cerita novel ini sungguh menyedihkan. Pada lembar terakhir, dituliskan bahwa A Ling berdiri sendirian menunggu Ikal di tengah hamparan ilalang. Ia hanya bisa menangis sambil bersimpuh dan memeluk lututnya setelah menyadari bahwa Ikal tidak akan dating menemuinya.
1. Kualitas Isi Cerita
Novel terakhir tetralogi Laskar Pelangi ini tetap menarik. Kisah dalam novel ini tetap membuat pembacanya bermimpi bahwa keteguhan hati akan membawa pada keberhasilan. Setelah diceritakan pada Edensor bagaimana perjuangan Ikal mencari A Ling dari satu Negara ke Negara lain, Ikal justru berhasil menemukan A Ling pada novel Maryamah Karpov ini.
Cerita novel ini juga dilengkapi dengan penuangan penokohan tokoh-tokoh yang benar-benar berkarakter orang Belitong. Andrea Hirata benar-benar mampu melukiskan watak setiap tokoh, baik seorang dokter, alim ulama, maupun sahabat-sahabat Laskar pelanginya.
Novel ini juga mengajarkan bahwa jika kita berikhtiar, kita pasti diberi jalan oleh Tuhan Yang Maha kuasa untuk meraih harapan. Sesulit apa pun rintangan yang dihadapi, kita pasti bisa melewatinya. Hanya saja, penentu segala nasib manusia juga tetap Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Bahasa dalam Cerita
Maryamah Karpov dipenuhi dengan semua tokoh yang ada dalam novel pertama dan kedua, juga ada beberapa tokoh baru yang membuat cerita lebih menarik. Tetap dengan sihir-sihir yang berupa kata-kata dalam bentuk tulisan, pembaca akan dibawa Andrea pada kisah-kisah yang menakjubkan sekaligus mengharukan.
Bahasa yang dipergunakan Andrea Hirata dalam Maryamah Karpov tetap dengan ciri khasnya, diksinya mampu membuat pembaca terpukau dan ikut merasakan setiap kejadian yang dialami para tokohnya.
Pilihan kata yang Andrea pilih untuk menggambarkan bagaimana pencarian akan cinta sejati hingga memasuki daerah yang berbahaya oleh Ikal menjadi mampu membuat pembaca terus terpacu untuk menyelesaikan membaca novel ini.

syukron ya kk
BalasHapus